Suara yang terdengar milik wanita dengan nada profesional, mengaku mewakili PT Jaya yang tidak jelas. Penelpon tahu nama kami tapi tidak dapat menebak gender. Jadi bila nama kami ambigu, mereka mungkin memanggil kami ibu walaupun kami pria, atau sebaliknya. Meskipun tidak memberi respons, penelpon terus mengingatkan untuk berhati‑hati dalam transaksi kartu kredit. Di tengah pembicaraan ia menanyakan, "Apakah masih ada kartu kreditnya?" Meski tidak dijawab, ia tetap menegaskan bahwa survei akan dilaporkan ke pihak berwenang dan meminta orang lain menyebutkan bahwa mereka telah dihubungi PT tersebut, seolah‑olah adegan kantor‑kantoran survei.
